Apalah arti hidup tanpa bersyukur kepada Sang Pencipta?
Itu adalah pertanyaan yang kayaknya pas ditanyakan ke orang-orang yang memiliki paham liberalis. Kadang gw gagal paham dengan konsep-konsep pemikiran seperti itu. Hidup bebas dan mencampur-adukkan agama dengan akal sehat manusia yang tingkatannya berbeda-beda dari setiap orang.
Lalu kaitannya dengan pertanyaan diatas apa dong? Tentu saja ada kaitannya.
Gw beragama Islam, dan pemahaman agama gw masih terus belajar dan belajar. Dengan majunya jaman dan perkembangan dunia informasi sangatlah pesat. Pola pikir dan karakter orang beradaptasi dengan perkembangan jaman ini. Saat ini orang gampang sekali menilai sumber-sumber informasi tidak valid. Dan para penyebar informasi juga gampang sekali membuat berita dan informasi yang belum tentu kebenarannya dan kadang gak didukung dengan sumber yang jelas. Yang akhirnya bisa menyebabkan fitnah massal. Akhirnya membentuk opini masyarakat yang negatif. Pemikiran positif telah ditinggalkan dan dianggap hal yang biasa. Pemikiran yang out of the box dan radikal dianggap keren. Pemikiran out of the box disini adalah pemikiran yang lebih melihat akal sehat dan hak asasi manusia dalam kebebasan berpendapat tanpa batasan. Mementingkan toleransi antar manusia dibanding toleransi kepada Sang Pencipta. Pemikiran-pemikiran ini lebih bersifat duniawi dan hubungan antar manusia saja dan mengesampingkan hubungan dengan Sang Pencipta.
Pemikiran liberalis inilah yang membuat para umat menjadi kebablasan dan melenceng jauh ke antah berantah dan akhirnya kita tersesat oleh pemikiran kita sendiri. Kalo udah begini kita akan terus disesatkan oleh Allah SWT.
Holy Quran 2:26
------------------
۞ إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَن يَضْرِبَ مَثَلًا مَّا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِن رَّبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ
Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?". Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
Holy Quran 2:27
------------------
الَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ اللَّهِ مِن بَعْدِ مِيثَاقِهِ وَيَقْطَعُونَ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِي الْأَرْضِ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ
(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi.
Kita seharusnya berhati-hati dalam pemikiran kita dan menjalani hidup ini agar kita tidak merugi di dunia yang fana ini. Seperti yang digambarkan di dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 26-27 tersebut.
Jika kita memang beragama Islam dan telah mengucapkan syahadah dan terus kita menjalani hidup ini dengan cara yang liberalis tersebut artinya kita telah melanggar sumpah dan perjanjian yang telah kita buat dengan Sang Pencipta. Dua kalimat syahadah itu sendiri artinya adalah sumpah bahwa kita bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan bersaksi Muhammad adalah utusan rasul-Nya. Makna dan pengertian dari syahadah tersebut sudah jelas. Jika kita memang telah bersumpah seperti itu dan kita selanjutnya ingkar dengan sumpah kita untuk mejalani perintah-Nya maka kita tergolong orang-orang yang fasik.
Perintah-perintah Allah sudah jelas juga di dalam Al-Quran dan tata caranya juga telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadist-hadist yang shahih tinggal kita baca, pahami, lakukan. Kalo kita mangkir dan merasa tidak sepaham dengan apa yang telah ditentukan, lalu bagaimana caranya kita bersyukur kepada Sang Pencipta yang telah memberikan kehidupan buat kita.
Holy Quran 3:193
------------------
رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Holy Quran 3:193
------------------
رَّبَّنَا إِنَّنَا سَمِعْنَا مُنَادِيًا يُنَادِي لِلْإِيمَانِ أَنْ آمِنُوا بِرَبِّكُمْ فَآمَنَّا ۚ رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ
Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami mendengar (seruan) yang menyeru kepada iman, (yaitu): "Berimanlah kamu kepada Tuhanmu", maka kamipun beriman. Ya Tuhan kami, ampunilah bagi kami dosa-dosa kami dan hapuskanlah dari kami kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami beserta orang-orang yang banyak berbakti.
Mohon maaf apabila ada salah kata dan salah pemahaman, karena gw juga masih fakir dalam pemikiran yang Islami. Wallahualam.
Semoga bermanfaat.
Didit R
-30062015-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar