Laman

Populer Post

Minggu, 20 Desember 2009

Menerima Diri Sendiri

....Lanjutan dari..... >>>> Pentingnya Percaya Diri Menerima diri dapat dimengerti sebagai suatu sikap memandang diri sendiri sebagaimana adanaya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang serta bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya. Menerima diri sendiri memerlukan kesadaran dan kemauan melihat fakta-fakta yang ada pada diri kita, baik secara fisik maupun psikis, menyangkut berbagi kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada, menerimanya secara total tanpa kekecewaan. Pernyataan ini tidak dimaksudkan bahwa kita perlu memiliki kemauan untuk melakukan perubahan atau perbaikan, berlaku pasif dan pasrah menerima nasib, tetapi menerima diri harus dianggap sebagai suatu prakondisi menuju perubahan demi kebaikan lebih lanjut dari diri sendiri. Karena kita adalah kita seperti apa adanya. Tetapi kita tidak terus seperti itu, kita harus berkembang. Apa manfaat yang diperoleh bila berhasil menerima diri sendiri? Buat tinjauan atau penilaian reflektif atas beberapa pernyataan berikut:
  1. Jika menerima diri apa adanya, kita merasa senang terhadap diri sendiri, kita merasa lebih sehat, lebih semangat dan sepertinya tidak banyak masalah.
  2. Dengan menerima diri, kita merasa diri berharga, atau sekurang-kurangnya sama dan sejajar dengan orang lain, karena menyadari bahwa di samping kekurangan-kekurangan, juga mamiliki kelebihan-kelebihan.
  3. Menerima diri berarti menerima kelebihan dan kekurangan kita, namun kekurangan itu bukan sebagai penghalan untuk maju. Menerima kekurangan bukan berarti membiarkan kekurangan itu tanpa berusaha memperbaikinya. Sejauh memungkinkan untuk melakukan perbaikan, kita tetap bertanggung jawab untuk melakukannya.
  4. Orang yang berhasil menerima dirinya dengan baik akan mampu melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan dalam dirinya. Kepercayaan diri akan memberikan kekuatan yang tidak terduga, jauh dari perkiraan sebelumnya. Semakin orang memiliki kepercayaan diri, semakin mampu melakukan hal-hal yang diluar dugaan.
  5. Dengan berhasil menerima diri sendiri berarti kita telah membangun sikap positif terhadap diri sendiri, dengannya kita mampu memaafkan (berdamai dengan) diri sendiri. Jika kita telah melakukan kesalahan yang serius, perasaan bersalah tidak akan membantu. Tapi dengan belajar lebih banyak, kita dapat melakukan hal yang lebih baik. Hasil dari belajar adalah pemahaman, dan pemahaman membawa atau mendorong perubahan sikap. Jika hanya terus merasa bersalah terhadap diri sendiri, dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya, kita akan menderita.
  6. Jika saya mampu menerima diri sendiri, saya akan mampu menerima orang lain. Bagaimana saya mengharapkan orang lain menerima diri saya kalau saya sendiri tidak menerimanya. Oleh karena itu, jadilah sahabat baik bagi diri sendiri dahulu.
Ada orang yang dengan mudah menerima diri sendiri, dan ada juga yang agak susah, bahkan tidak berhasil menerima diri sendiri, terutama bila mengalami ketidak puasan dan kekecewaan terhadap diri sendiri. Menghadapi hal seperti ini perlu dipikirkan cara-cara yang memungkinkan kita pada akhirnya dapat berhasil menerima diri sendiri. Berikut ini dikemukakan beberapa cara yang dapat menolong untuk dapat menerima diri sendiri:
  1. Selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki.
  2. Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri.
  3. Terima pujian.
  4. Luangkan waktu bersama orang-orang positif.
  5. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita akan berhasil dan bahagia.
  6. Membaca buku-buku pengembangan pribadi, karena pengembangan pribadi adlah proses seumur hidup.
  7. Kita harus berusaha menggali potensi yang terbaik dari diri kita dengan senantiasa belajar dan meningkatkan kemampuan diri, dan memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada.
Penolakan terhadap diri sendiri banyak bersumber dari kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Akibatnya, seseorang dalam banyak hal menyembunyikan dirinya yang sebenarnya di balik penampilannya yang semu. Menolak diri dapat muncul dalam bentuk perlakuan negatif terhadap dri sendiri, seperti: tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan, mencari-cari alasan di luar dirinya, berupaya dengan cara agar menjadi pusat perhatian, dan sebagainya. Jadi menolak diri dapat diungkapkan seperti: tidak menerima kenyataan diri sendiri, tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan, mencari-cari alasan di luar diri sendiri, ingin menjadi pusat perhatian, membanggakan prestasi orang lain, melempar kesalahan, dan membenci diri sendiri. Menurut Andrew Matthew dalam bukunya Being Happy Teenager mengatakan bahwa: Biasanya orang yang menolak diri sendiri menerapkan salah satu dari dua strategi yaitu: Sering mengritik orang lain dan sering mengritik diri sendiri. Setelah mengetahui apa itu menolak diri dan bagaimana ciri orang yang menolak diri, maka pada bagian berikut akan kita tinjau akibat yang timbul dari sikap menolak diri sendiri. Pertama, putus asa yang disebabkan karena kita hanya menghakimi diri sendiri bahwa kita adalah orang yang jelek, gagal, bernasib buruk dan sebagainya. Kedua, kecewa dengan diri sendiri yang disebabkan karena kita sering membandingkan kelemahan-kelemahan kita dengan kelebihan-kelebihan orang lain, dan tidak bersyukur atas apa yang kita miliki dalam diri kita. Ketiga, bunuh diri yang disebabkan karena kita tidak memberi kesempatan kepada diri kita untuk berkembang mencapai kondisi terbaik yang dapat dicapai. Lalu kita mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup sendiri, karena merasa tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan. Oleh karena itu, kita sebaiknya mengembangkan sikap menerima diri sendiri dan mengembangkan potensi-potensi baik yang kita miliki. Kita harus melakukan sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang dapat mengubah hidup kita, dan bukan orang lain. Dalam hidup ini kita semua pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan seperti kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya, yang membuat kecewa dan menjadikan kita kurang menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri dapat diartikan suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain. Sedangkan harga diri adalah apa yang saya pikirkan dan rasakan tentang diri saya sendiri bukanlah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Kita sendirilah yang terlebih dahulu harus menghargai diri sendiri. Karena dengan menghargai diri sendiri kita terpacu melakukan yang terbaik. Kalau kita semata-mata mengharapkannya datang dari orang lain (terlebih orang yang kita cintai dan puja), dan bila orang itu terlalu sibuk sehingga lupa memberi pujian, akan membuat kita kecewa. Buktikan terlebih dahulu pada diri sendiri bahwa kita memang menghargai diri sendiri, maka orang lain akan menghargainya juga. Karena itu, dianjurkan untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri, dan penghargaan dari orang lain akan datang, meskipun tidak mendapat pujian dari orang lain, kita tidak menjadi kecewa. Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan bahwa seseorang mampu hidup dan patut berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, kebajikan dan optimisme, yang akan membantu kita mencapai tujuan. Dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan. Semakin kokoh harga diri seseorang semakin kreatif dalam bekerja, semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman. Salah satu penghalang seseorang untuk menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah. Ciri-ciri orang yang rendah diri antara lain:
  1. Menuntut cinta dan kekaguman terlalu banyak dari orang lain.
  2. Gila kesempatan dan berharap terlalu banyak pada dirinya.
  3. Terlalu takut mengalami kekalahan dan kegagalan.
  4. Terlalu dihantui kesuksesan orang lain.
  5. Menhindari tanggungjawab dengan menyatakan telah gagal.
  6. Terlalu peka perasaan.
Ada beberapa cara negatif mengatasi rasa rendah diri adalah cara pertama yaitu membangun mekanisme pertahanan atau dalam bahasa sehari-hari disebut mencari perlindungan. Cara kedua adalah mengundurkan diri dari lingkungan sambil berkhayal tentang kehebatan dirinya yang tak pernah terjadi. Demikian pula cara-cara positif untuk mengatasi rasa rendah diri adalah pertama langsung bertindak mengatasi kekurangan. Dengan tekad dan keberanian, kita bisa memanfaatkan cacat-cacat atau kelemahan sebagai batu loncatan menuju sukses. Cara kedua adalah subtitusi kekurangan dalam satu bidang dengan memupukan kelebihan di bidang lain. Ketiga, kita mau menerima kekurangan-kekurangan dan batas-batas kemampuan kita sebagai suatu yang wajar dan berusaha memahami kenapa kelemahan itu timbul, menyadarinya sebagai suatu kenyataan dan berusaha menerimanya. Cara keempat adalah bahwa Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selalu memberi keistimewaan tertentu. Yang kelima adalah mencatat dan mengingat-ingat sukses yang pernah dicapai untuk memulihkan pengharapan dan kepercayaan kita terhadap diri sendiri. Biar bagaimanapun juga hidup seseorang itu terdiri dari kegagalan-kegagalan semata. Untuk memperbaiki sikap menghargai diri sendiri, sebaiknya terlebih dahulu kita memiliki gambaran seberapa besar tingkat penghargaan kita pada diri kita sendiri dengan berupaya agar kita dihargai yaitu dengan menghormati diri sendiri, memperbaiki penampilan, dan hidup penuh kebaikan dan integritas maksudnya berusaha hidup sebagaimana seharusnya dan berjuang menjadi orang yang bertanggung jawab, yang menghargai kenyataan, pengetahuan dan kebenaran, sambil tetap mengarahkan diri untuk menghasilkan berbagai kebajikan. Menjadi diri sendiri adalah bagaimana kita bertingkah laku karena kemauan sendiri dan bukan karena kehendak orang lain. Menjadi diri sendiri bukan sesuatu yang terjadi seketika dan berakhir seketika juga. Menjadi diri sendiri merupakan suatu proses panjang, yang membutuhkan banyak perjuangan dalan mewujudkannya. Hal penting pertama adalah mengenal dengan baik tentang diri sendiri. Dengan pengenalan diri yang semakin baik, kita dapat memahami potensi-potensi ke arah mana kita akan berkembang selanjutnya. Dengan berhasilnya seseorang semakin menjadi dirinya sendiri maka semakin terbentuklah identitas dirinya. Dan semakin berhasil menjadi diri sendiri, seseorang memiliki orientasi hidup yang terarah. Keterarahan semacam ini bukan dalam arti statis, melainkan suatu landasan penting dalam menghadapi beraneka pilihan-pilihan kritis dalam hidupnya. Hal-hal yang menunjang usaha ke arah pembentukan identitas diri dalam rangka menjadi diri sendiri adalah dengan membangun kesadaran akan manfaat menjadi diri sendiri serta menggali hal-hal yang dapat menolong seseorang menjadi dirinya sendiri. Jujur pada diri sendiri, sanggup hidup mandiri (secara fisik maupun psikis), bersifat terbuka, sanggup menahan emosi tanpa terlalu memaksa diri, terbuka bagi kebenaran, dapat menerima kritik, bersikap kritis dan rasional, merupakan bagian-bagian penting yang dapat membantu orang menjadi diri sendiri. Rahasia besar kepribadian adalah bahwa kita harus membuang topeng dan menjadi diri sendiri. Beberapa kiat khusus, yang perlu dipahami dengan baik, adalah jangan takut menjadi orang yang berbeda, hilangkan rasa takut terhadap orang sempurna karena tidak ada orang yang sempurna, usahakan untuk lebih spontan, tidak perlu selalu mendapatkan persetujuan dari orang lain, hentikan pikiran yang mencela diri sendiri, dan lepaskanlah mantel ketinggian hati. .....to be continued.... >>> Mengembangkan Diri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar