Laman

Populer Post

Kamis, 24 Desember 2009

My Days Activities

Recently I work in small business company called PT. ADINUSA PETRODATA, the major business of the company is Human Resource Development with specialty in Seismic Project Labor such as Special Service Division, Public Relations Division and Quality Control Division. Nowadays, my company is co-work with PT. ELNUSA Geoscience Services Division.

I work as an IT & Finance Staff. Because is a small company, so there are not much employees work at the company. The Company has only 7 worker at the head office in Jakarta and I'm one of them who manage IT & Finance stuff that needed in the company. As a Finance staff I handle Taxation stuff and manage salaries, invoices, cash flow managements, financial report from the projects and payments. As an IT staff I handle the maintenance of the computer, networking, troubleshooting, software development such as accounting program, timesheet and IS form.

After I worked, almost every day whether there is a class or not, I go to campus attending a lecture or groups study with friends at MM University of Indonesia in Salemba. I take General Management major at MMUI. Now is my first year in MM. I feel grateful to join in MMUI.
I have still a long journey to finish my master degree. Wish me luck :) ....

Best Regards,
Didit R

Senin, 21 Desember 2009

Meraih Sukses Dengan Diri Sendiri

.....Lanjutan dari..... >>>> Perlunya Percaya Diri Anda pasti pernah dengar kata-kata bijak yang berbunyi, "Jadilah diri sendiri!". Jika didengar sekilas, kata-kata tersebut seakan tak bermakna. Padahal jika mau menghayatinya, kata-kata tersebut cukup ampuh untuk pembentukan diri yang akan mempengaruhi kelangsungan karir Anda. Menjadi diri sendiri membuat Anda memiliki fondasi kepribadian yang kuat. Memang, untuk menjadi diri sendiri tidaklah mudah. Ada beberapa faktor yang berperan dalam hal ini. Artinya, ada sejumlah syarat dalam pembentukan diri sendiri. Mau tau kan..? Simak deh: Jadilah pribadi yang berbeda Sadarilah bahwa Anda berbeda dengan orang lain, baik secara fisik maupun psikis (kejiwaan). Setiap orang memiliki ciri khas dan karakter masing-masing. Hal ini menyiratkan bahwa di satu sisi Anda memiliki kelebihan yang tidak dimiliki oleh orang lain tetapi di sisi lain Anda juga mempunyai kekurangan dibanding orang lain. Kesadaran seperti ini akan membantu Anda merasa aman dan nyaman dalam menerima kondisi Anda yang sesungguhnya. Anda tidak merasa risau dengan keberadaan orang lain. Dan hal ini akan membantu menumbuhkan rasa percaya diri Anda. Kenalilah diri sendiri Secara fisik Anda tentu telah mengenali diri Anda dengan baik. Misalnya berapa tinggi dan berat tubuh Anda, apa warna rambut dan kulit Anda, atau bagaimana bentuk mata Anda. Anda tentu juga mengetahui secara pasti tempat dan tanggal lahir Anda, dimana tempat tinggal Anda, dan apa pekerjaan Anda. Tetapi hal-hal fisik ini tidak cukup untuk mengenali diri sendiri. Anda dituntut untuk mengenali hal-hal yang bersifat non-fisik seperti bagaimana sifat, watak, kebiasaan, dan kepribadian Anda. Dari hal-hal seperti inilah kualitas diri Anda terbentuk. Jangan menyesali diri Setiap orang tak lepas dari kelemahan dan kekurangan. Namun jangan sekalipun menyesalinya. Tak perlu repot membandingkan kekurangan Anda dengan kelebihan orang lain. Toh disamping kekurangan, Anda juga punya potensi lain dan kelebihan. Dan jangan sampai Anda menempuh 'jalan pintas' untuk merubah diri Anda. Lebih baik gali kelebihan Anda untuk menutupi kekurangan Anda. Evaluasi diri Lakukan evaluasi terhadap diri sendiri untuk mencapai apa yang Anda inginkan. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan identifikasi terhadap berbagai hambatan maupun hal yang memperlancar kesuksesan Anda. Ini mencakup berbagai aspek baik fisik maupun non fisik. Misalnya bagaimana cara bicara dan berpakaian Anda, bagaimana sifat dan karakter Anda. Jika Anda merasakan kekurangan di satu sisi maka Anda harus berusaha membenahinya. Mintalah bantuan orang lain yang mengenal Anda untuk mengevaluasi diri. Jadi Anda akan mendapatkan penilaian obyektif tentang diri Anda dan hal ini bisa menjadi masukan berharga bagi pengembangan diri. Hargai diri sendiri Berpikirlah positif tentang diri Anda. Sekalipun Anda punya kekurangan, Anda tidak boleh menilai buruk dan membenci diri sendiri. Jika Anda selalu dibayang-bayangi kelemahan Anda, Anda akan kesulitan menerima dan menghargai diri sendiri. Maka Anda harus memulainya dari diri Anda. Jika Anda saja sudah tidak menghargai diri sendiri, bagaimana dengan orang lain? Percaya diri Pede atau rasa percaya diri yang Anda miliki bisa menjadi modal dasar dalam menerima diri sendiri. Anda dapat menerima diri Anda sendiri dalam segala suasana dan kondisi apapun. Kepercayaan diri ini memudahkan Anda menjadi diri sendiri. Karena Anda memiliki kebanggaan yang bersifat pribadi terhadap diri. Tapi tentu saja Anda tidak bisa puas hanya dengan rasa pede. Lebih jauh, Anda juga harus terus menggali dan meningkatkan hal-hal yang dapat meningkatkan rasa pede Anda. Terlepas dari hal-hal di atas, Anda harus didukung oleh sikap dan pemikiran yang realistis. Artinya Anda harus menyadari bahwa Anda tidak mungkin bisa menyamai orang lain, baik fisik, kepandaian, ataupun kesuksesannya. Anda juga bisa mencapai sukses namun bukan kesuksesan seperti yang orang lain capai. Ingatlah, apapun adanya diri Anda, Anda harus menerima dan menghargai diri sebagai pribadi yang memiliki segala kekurangan dan kelebihan. Yang penting, Anda dapat menggali kelebihan Anda sendiri tanpa mencontek kelebihan orang lain. Dengan demikian, Anda akan menjadi pribadi yang kuat dan bersahaja. Dan sukses pun siap Anda gapai....!

Minggu, 20 Desember 2009

Perlunya Percaya Diri

.....Lanjutan dari..... >>>> Mengembangkan Diri Sudah seyogyanya jika dalam diri anak ditanamkan satu kepercayaan pada kemampuannya untuk membuat suatu keputusan sendiri dan untuk melakukan pilihan sendiri. Di samping itu anak haruslah diberi kesempatan untuk menempuh sesuatu resiko. Dengan demikian si anak akan berkembang dengan baik. Anak pada umumnya dapat dengan mudah dipimpin dan diarahkan jika ia sendiri mempunyai kepercayaan terhadap orang-orang disekitarnya (keluarganya, gurunya, atau pun teman-temannya), dan jika orang- orang tersebut menunjukkan bahwa mereka menghormatinya dan menghargai kesanggupannya. Berdiri di atas kaki sendiri dapat diartikan sebagai keinginan untuk menguasai dan mengendalikan tindakan-tindakan sendiri, serta bebas dari pengendalian luar. Sebenarnya tujuan dari berdiri sendiri hanya bisa dicapai jika anak itu diberi banyak kesempatan untuk mencoba dan menjelajahi berbagai kesukaran dan resiko, namun tentunya masih dalam batas-batas tertentu. Guru yang bijaksana tidak akan terlalu banyak membantu atau melakukan sesuatu bagi murid-muridnya, selama sesuatu itu dapat dilakukan oleh anak itu sendiri. Suatu keseimbangan yang layak antara kebebasan pribadi pembatasan dalam kehidupan seorang anak adalah menjadi hakekat dari pendisiplinan dan merupakan suatu pertanda dari orangtua dan guru yang baik. Umumnya suatu kesukaran yang dihadapi dalam hal ini, bahwa orangtua maupun guru biasanya tidak menyadari kematangan atau kesediaan seorang anak untuk tingkat perkembangan berikutnya yang lebih tinggi. Sebagai suatu akibat, kita cenderung untuk menjadi terlalu lambat dalam memberi suatu kebebasan. Adalah sangat bijaksana apabila kita sebagai orangtua dan guru dapat bersifat realistik dalam menghadapi pengalaman baru yang akan dihadapi seorang anak. Seperti juga halnya yang dilakukan oleh seorang ayah dan seorang ibu yang sedang menunggu keberangkatan putrinya yang berusia sepuluh tahun, menuju ke sekolahnya. Perjalanan ini sebenarnya cukup jauh bagi seorang anak, namun dengan naik kendaraan umum, jarak yang dua puluh lima kilometer itu hanya ditempuh tidak lebih dari tiga puluh menit. Bagi anak tersebut, perjalanan ini adalah untuk pertama kalinya dilakukan seorang diri, namun dengan penuh kepercayaan pada diri sendiri seperti orang yang sudah biasa bepergian, anak itu segera mencari tempat duduknya, duduk dengan tenang sambil membuka majalah anak-anak yang dibawanya. Secara resmi ia telah memulai perjalanannya sendiri. Seiring dengan pertambahan usia, rasa ingin tahu seorang anak, terhadap dunia sekelilingnya, akan semakin bertambah pula. Semua ini ditunjang oleh perkembangan ketrampilan dan perkembangan yang dialaminya. Perasaan ingin tahu akan mendorong seorang anak untuk melakukan penjelajahan terhadap hal-hal yang ada di sekitarnya, walaupun terkadang penjelajahan ini menempuh suatu resiko yang amat berat. Dalam melakukan penjelajahan, si anak tentu berharap, agar ia memperoleh suatu hasil yang dapat memuaskan rasa ingin tahunya. Tetapi karena kemampuannya masih sangat terbatas, terkadang ia menjadi begitu kesal, karena tidak semua keinginannya dapat terlaksana. Keinginan anak melakukan sendiri hal-hal yang belum ia ketahui, sebenarnya merupakan awal dari keinginan untuk berdiri sendiri. Jadi perhatikanlah bila anak mencoba atau berusaha melakukan sesuatu. Bantulah ia bila perlu. Tetapi harus pula kita ingat, bahwa cara memberi bantuan yang paling baik adalah dengan membiarkan anak untuk berusaha sendiri. Perhatiannya terhadap sesuatu mungkin hilang atau timbul, akan tetapi bagaimana pun juga orangtua akan tetap merasa bangga bila sudah tiba saatnya seorang anak mampu melakukan sendiri, dan lebih lagi bila kemampuannya itu menjadi kebiasaannya setiap hari. Suatu cara pendekatan yang lebih layak ialah dengan memperbesar tingkat sifat berdiri sendiri anak-anak dengan bertahap, dengan secara tetap memberi anak-anak itu kebebasan serta ketidak- bergantungan yang lebih besar. Biarlah anak-anak untuk mengambil suatu keputusan, jika mereka itu dapat meramalkan atau memperhitungkan dan menaksir berbagai resiko yang mungkin timbul dari perbuatan akibat keputusan itu. Memberikan bantuan dengan petunjuk-petunjuk yang terlalu lengkap, tidak akan dapat mendukung perkembangan seorang anak. Seorang guru dapat lebih mempertebal percaya diri muridnya dengan memberinya semangat. Misalnya: "Ya, tinggal sedikit lagi, ayo coba terus!", "Wah, bagus sekali rumah-rumahannya", "Beben memang anak pintar!" Dengan contoh di atas, maksudnya anak dibiarkan berusaha sendiri sampai ia berhasil. Semua ini akan memperkuat rasa kepercayaannya pada dirinya sendiri. Rasa ingin tahunya juga tetap menyala-nyala, sehingga ia lebih bergairah lagi dalam mencari dan menemukan pengalaman-pengalaman baru. Dan jika seandainya dalam penjelajahan itu anak dihadang oleh berbagai masalah atau tantangan, ia tidak akan gentar ataupun takut, ia akan berusaha menghadapi dan mengatasinya dengan segala daya upaya. ....to be continued.... >>>> Meraih Sukses Dengan Diri Sendiri

Mengembangkan Diri

....Lanjutan dari.... >>>> Menerima Diri Sendiri Mengembangkan diri adalah suatu usaha sengaja dan terus-menerus, tanpa henti, yang dilakukan dengan berbagai cara dan bentuk, untuk membuat daya potensi diri (jasmani rohani) dapat terwujud secara baik dan optimal, yang menghantar seseorang pada taraf kedewasaan sesungguhnya. Usaha besar ini merupakan konsekuensi dari kedudukannya sebagai manusia, yang diberi akal budi. Tujuan yang ingin dicapai dengan usaha pengembangan diri ini adalah realisasi optimal ke arah yang baik dari daya potensi yang dimiliki diri sendiri, (jasmani rohani), yang menghantar seseorang pada tingkat matang dewasa, yang semakin baik dengan dirinya, dunia, sesama, dan Tuhan. Usaha ini melibatkan diri manusia sepenuhnya dan menggunakan daya dukung yang tersedia baginya. Cara untuk mengembangkan diri sendiri adalah mengenal diri sendiri, lalu menerimanya sebagaimana adanya. Kedua, memiliki kemauan kuat untuk mengembangkan diri. Ketiga, memanfaatkan kemungkinan yang terbuka. dan belajar dari kesalahan karena pengalaman adalah guru yang baik untuk masukan berharga untuk kemajuan berikutnya. Hal-hal penting yang perlu dikembangkan sebagai bentuk kongkrit pengembangan diri sendiri ada empat aspek adalah mental yang sehat, integritas diri, mandiri, kreatif, dan inovatif, motivasi diri. Kesehatan mental menentukan tanggapan seseorang terhadap suatu persoalan dan kemampannya menyesuaikan diri. Kesehatan mental juga menentukan apakah orang akan mempunyai kegairahan untuk hidup atau akan pasif dan tidak bersemangat. Kebalikan dari kesehatan mental adalah gangguan kesehatan mental, yang dapat muncul dalam berbagai gejala, dari yang ringan sampai ke tingkat yang sangat parah. Penyakit mental adalah satu istilah untuk (sembarang) reaksi psikotis serius, baik yang berasal dari faktor psikogenis maupun yang organis. Istilah lain yang sering dipakai adalah mental disorder (kekacauan mental) sebagai pengganti istilah mental disease. Maksudnya adalah suatu ketidakmampuan menyesuaikan diri yang serius sifatnya, yang mengakibatkan adanya ketidakmampuan tertentu pada seseorang. Kalau ditelusuri lebih dalam, ternyata sumber utama yang menyebabkan terjadinya penyakit mental adalah adanya kegagalan memenuhi kebutuhan akan rasa kasih sayang dan kebutuhan akan rasa aman, disamping adanya rasa bersalah dan kegagalan memenuhi ambisi atau keinginan kuat. Penyakit mental dapat menimbulkan berbagai akibat yang merugikan. Sebagian orang menjadi pemalu dan menarik diri dari pergaulan. Sebagian lain menjadi garang, agresif dan jahat. Akibat serius dari sakit mental adalah wujudnya yang terjadi dalam bentuk agresi, yaitu suatu reaksi terhadap frustasi atau ketidakmampuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan psikologis dasar. Untuk mengatasi sakit mental kita perlu menyadari keadaan mental sendiri, menyelidiki masa lalu yang berpotensi sebagai penyebab terjainya gangguan mental, memiliki teman/orang sebagai tempat berbagi, berusaha menemukan bentuk-bentuk tingkah laku yang akan memuaskan kebutuhan psikologis dasar, meminta bantuan psikolog/psikiater, tinggal dalam lingkungan yang konduksif, dan mengerahkan kecenderungan alamiah ke arah nilai-nilai yang luhur dan berpikir positif. Berikut adalah paparan sebuah analisis tentang kekuatan dan ketahanan mental (yang bukan hanya sehat, tapi kuat dan tangguh). Dari gambaran yang kita peroleh tentang mental kita, diharapkan kita mulai memikirkan dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk hal terpenting dalam hidup kita. Pemaparan ini diambil dari buku Adversity Quotient, Mengubah Hambatan Menjadi Peluang, karangan Paul G. Stoltz, 2000.
  1. Adversity Quotient (AQ) merupakan penentu utama bagi kesuksesan seseorang untuk mencapai puncak pendakian. Pendakian dalam pengertian yang lebih luas adalah menggerakkan tujuan hidup ke depan, apapun tujuan itu. Dalam pendakian, apapun pendakian itu, pasti ada hambatan, kesulitan dan tantangan, yang tidak lagi dapat dijawab hanya dengan modal kecerdasan intelektual (dan keterampilan) tinggi, plus kecerdasan emosional yang tinggi juga. AQ memperlihatkan bagaimana seseorang merespon kesulitan serta perubahan-perubahan yang dihadapinya.
  2. Quitters, Campers, dan Climbers adalah tipe-tipe orang yang ada dalam Adversity Quotient. Quitters adalah tipe orang yang memilih untuk keluar, menghindari kewajiban, mundur dan berhenti di awal pendakian. Quitters tidak punya visi dan keyakinan akan masa depan dan kontribusi mereka sangat kecil dan jumlah mereka cukup banyak. Campers berbeda dengan quitters, Campers sekurang-kurangnya telah menghadapi tantangan pendakian dan telah mencapai tingkat tertentu. Para Campers masih terbuka untuk merespon perubahan-perubahan kecil, namun biasanya cenderung menolak perubahan-perubahan besar yang berakibat mengganggu kenyamanan-kenyamanan yang telah mereka peroleh. Climbers adalah sebutan kepada orang yang seumur hidup membaktikan dirinya pada Pendakian dan meraka adalah pemikir yang selalu memikirkan kemungkinan-kemungkinan, dan tidak pernah membiarkan umur, jenis kelamin, ras, cacat fisik atau mental, serta hambatan lainnya menghalangi Pendakian mereka. Hanya Climbers-lah yang menjalani hidupnya secara lengkap. Untuk semua hal yang mereka kerjakan, mereka benar-benar memahami tujuannya dan bisa merasakan gairahnya.
  3. Adversity Response Profile (ARP) adalah aspek penting tentang cara Anda berpikir dan bekerja dalam menghadapi setiap peristiwa yang terjadi.
Untuk meningkatkan kesehatan mental adalah bagaimana persepsinya yang realistis terhadap sesuatu. Orang seperti ini menggunakan dan mengembangkan bakat-bakat yang dimilikinya agar tumbuh dan berkembang secara optimal. Yang kedua adalah menjadi homo ludens dengan bermain-main, berpesta, menari, berkomunikasi, bergembira, terpesona dan sebagainya. Istilah homo ludens lebih dirasakan dan sialami dari pada dianalisis secara dan dirumuskan dengan tajam. Untuk menjadi manusia cerdas dan juga baik, pribadi manusia senantiasa diharapkan bertumbuh melalui proses panjang seumur hidup, kearah matang-dewasa. Mempertahan hidup berkualitas tidak lain adalah membina diri secara terus-menerus (pro aktif). Ada kesan bahwa “integritas diri” merupakan sebuah istilah yang membingungkan. Integritas diri yang dimaksud adalah suatu pemahaman dimana terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas semua dimensi manusia secara berkelanjutan. Manusia berkembang secara utuh, tanpa ada satu pun dimensi yang terabaikan Untuk mewujudkan hal itu, perlu bahwa terhadap semua dimensi dirinya mausia memberikan perhatian yang seimbang, tepat dan proporsional. Dimensi-dimensi dasar manusia ada tiga yaitu dimensi badan/fisik, dimensi jiwa/psikis yang terdiri dari kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ) dan dimensi sosial. Motivasi merupakan kemampuan yang terkandung di dalam diri pribadi seseorang. Motivasi timbul karena adanya kebutuhan yang ingin dipenuhi. Kebutuhan ini menimbulkan keinginan dalam diri seseorang sebagai kekurangan (defisiensi) yang dialami individu pada suatu waktu tertentu. Kekurangan tersebut dapat bersifat fisik, psikologis, atau sosiologis. Kekurangan-kekurangan merupakan pemicu timbulnya keinginan dan perilaku untuk meresponnya. Ada cukup banyak cara untuk memotivasi diri sendiri, beberapa diantaranya pertama adalah memotivasi diri melalui rasa percaya diri dengan cara menghindari untuk mencari-cari alasan, menggunakan daya imajinasi, jangan takut untuk gagal, perhatikan penampilan. Kedua adalah memotivasi diri dengan menentukan sasaran. Ketiga, memotivasi diri dengan menyusun catatan mengenai sukses yang pernah diraih. Beberapa hal yang potensial dapat menghambat muncuknya atau berkembangnya motivasi dalam diri seseorang adalah kurang percaya diri, kecemasan yang berlebihan, opini negatif dari berbagai sumber, dan merasa bukan bagian dari kelompok atau sasaran yang lebih besar. Setelah kita mengenal diri kita dari ciri-ciri dasar fisik, kepribadian, watak, temperamen, bakat yang ada dalam diri kita. Kita melanjutkan pendalaman kita pengenalan diri sendiri karena semakin kita mengenal diri kita sendiri akan semakin baik bagi kita. Kita semua hidup di berbagai lingkungan yang berbeda-beda, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan berbagai lingkungan sosial di masyarakat. Karena kita sangat dipengaruhi oleh lingkungan-lingkungan tersebut. Kekuatan-kekuatan dari luar ini ini bisa benar-benar mengendalikan dan mendorong kita untuk membentuk diri kita, dan mengurangi semua pikiran atau tindakan kita yang mungkin mengembangkan individualitas dan kreatifitas kita. Di samping pengaruh yang begitu banyak dari luar, hidup kita juga dipengaruhi oleh keadaan faktual dan potensial diri kita sendiri, termasuk keadaan fisik, temperamen, bakat, kekuatan dan kelemahan serta kebiasaan-kebiasaan pribadi kita sendiri. Oleh karena itu, kita sebaiknya mengenal diri kita dari dalam ke luar (in-out), dan bukan sebaliknya, dari luar ke dalam (out-in). Dengan cara ini kita dapat menyeleksi dan menyaring berbagai pengaruh, baik yang datang dari luar, maupun yang datang dari dalam diri kita sendiri, seperti kelemahan-kelemahan diri kita dan kebiasaan-kebiasaan kita yang kurang baik. Tidak semua hal mendukung kita untuk menjadi sukses. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang diperlukan yaitu kita tetap fokus pada tujuan atau impian kita, menetapkan skala prioritas, menangani keadaan darurat, dan menyelesaikan tantangan-tantangan dalam kehidupan pribadi maupun urusan luar kita. Dengan mengenal peran dan identitas diri kita dan gambaran tentang diri sendiri atau konsep diri kita dengan mengenal kekuatan dan kelemahan baik secara fisik maupun psikis karena tidak ada manusia yang sempurna. Hal yang penting kita ketahui adalah siapakah kita, apa kekuatan dan kelemahan yang kita miliki, maka kita dapat mengambil sikap yang tepat menghadapi kondisi seperti itu. Berikut adalah cara-cara mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan yaitu dengan introspeksi diri, mengendalikan diri, membangun kepercayaan diri, mengenal dan mengambil inspirasi dari tokoh-tokoh teladan, dan berpikir positif dan optimis tentang diri sendiri. .....to be continued..... >>>> Perlunya Percaya Diri

Menerima Diri Sendiri

....Lanjutan dari..... >>>> Pentingnya Percaya Diri Menerima diri dapat dimengerti sebagai suatu sikap memandang diri sendiri sebagaimana adanaya dan memperlakukannya secara baik disertai rasa senang serta bangga sambil terus mengusahakan kemajuannya. Menerima diri sendiri memerlukan kesadaran dan kemauan melihat fakta-fakta yang ada pada diri kita, baik secara fisik maupun psikis, menyangkut berbagi kekurangan dan ketidaksempurnaan yang ada, menerimanya secara total tanpa kekecewaan. Pernyataan ini tidak dimaksudkan bahwa kita perlu memiliki kemauan untuk melakukan perubahan atau perbaikan, berlaku pasif dan pasrah menerima nasib, tetapi menerima diri harus dianggap sebagai suatu prakondisi menuju perubahan demi kebaikan lebih lanjut dari diri sendiri. Karena kita adalah kita seperti apa adanya. Tetapi kita tidak terus seperti itu, kita harus berkembang. Apa manfaat yang diperoleh bila berhasil menerima diri sendiri? Buat tinjauan atau penilaian reflektif atas beberapa pernyataan berikut:
  1. Jika menerima diri apa adanya, kita merasa senang terhadap diri sendiri, kita merasa lebih sehat, lebih semangat dan sepertinya tidak banyak masalah.
  2. Dengan menerima diri, kita merasa diri berharga, atau sekurang-kurangnya sama dan sejajar dengan orang lain, karena menyadari bahwa di samping kekurangan-kekurangan, juga mamiliki kelebihan-kelebihan.
  3. Menerima diri berarti menerima kelebihan dan kekurangan kita, namun kekurangan itu bukan sebagai penghalan untuk maju. Menerima kekurangan bukan berarti membiarkan kekurangan itu tanpa berusaha memperbaikinya. Sejauh memungkinkan untuk melakukan perbaikan, kita tetap bertanggung jawab untuk melakukannya.
  4. Orang yang berhasil menerima dirinya dengan baik akan mampu melaksanakan pekerjaan sebaik orang lain, karena ada kepercayaan dalam dirinya. Kepercayaan diri akan memberikan kekuatan yang tidak terduga, jauh dari perkiraan sebelumnya. Semakin orang memiliki kepercayaan diri, semakin mampu melakukan hal-hal yang diluar dugaan.
  5. Dengan berhasil menerima diri sendiri berarti kita telah membangun sikap positif terhadap diri sendiri, dengannya kita mampu memaafkan (berdamai dengan) diri sendiri. Jika kita telah melakukan kesalahan yang serius, perasaan bersalah tidak akan membantu. Tapi dengan belajar lebih banyak, kita dapat melakukan hal yang lebih baik. Hasil dari belajar adalah pemahaman, dan pemahaman membawa atau mendorong perubahan sikap. Jika hanya terus merasa bersalah terhadap diri sendiri, dan tidak ada usaha untuk memperbaikinya, kita akan menderita.
  6. Jika saya mampu menerima diri sendiri, saya akan mampu menerima orang lain. Bagaimana saya mengharapkan orang lain menerima diri saya kalau saya sendiri tidak menerimanya. Oleh karena itu, jadilah sahabat baik bagi diri sendiri dahulu.
Ada orang yang dengan mudah menerima diri sendiri, dan ada juga yang agak susah, bahkan tidak berhasil menerima diri sendiri, terutama bila mengalami ketidak puasan dan kekecewaan terhadap diri sendiri. Menghadapi hal seperti ini perlu dipikirkan cara-cara yang memungkinkan kita pada akhirnya dapat berhasil menerima diri sendiri. Berikut ini dikemukakan beberapa cara yang dapat menolong untuk dapat menerima diri sendiri:
  1. Selalu mensyukuri apa yang telah dimiliki.
  2. Jangan terlalu sering mengkritik diri sendiri.
  3. Terima pujian.
  4. Luangkan waktu bersama orang-orang positif.
  5. Tanamkan dalam pikiran bahwa kita akan berhasil dan bahagia.
  6. Membaca buku-buku pengembangan pribadi, karena pengembangan pribadi adlah proses seumur hidup.
  7. Kita harus berusaha menggali potensi yang terbaik dari diri kita dengan senantiasa belajar dan meningkatkan kemampuan diri, dan memanfaatkan kesempatan serta peluang yang ada.
Penolakan terhadap diri sendiri banyak bersumber dari kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Akibatnya, seseorang dalam banyak hal menyembunyikan dirinya yang sebenarnya di balik penampilannya yang semu. Menolak diri dapat muncul dalam bentuk perlakuan negatif terhadap dri sendiri, seperti: tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan, mencari-cari alasan di luar dirinya, berupaya dengan cara agar menjadi pusat perhatian, dan sebagainya. Jadi menolak diri dapat diungkapkan seperti: tidak menerima kenyataan diri sendiri, tidak jujur pada diri sendiri, menyembunyikan kegagalan, mencari-cari alasan di luar diri sendiri, ingin menjadi pusat perhatian, membanggakan prestasi orang lain, melempar kesalahan, dan membenci diri sendiri. Menurut Andrew Matthew dalam bukunya Being Happy Teenager mengatakan bahwa: Biasanya orang yang menolak diri sendiri menerapkan salah satu dari dua strategi yaitu: Sering mengritik orang lain dan sering mengritik diri sendiri. Setelah mengetahui apa itu menolak diri dan bagaimana ciri orang yang menolak diri, maka pada bagian berikut akan kita tinjau akibat yang timbul dari sikap menolak diri sendiri. Pertama, putus asa yang disebabkan karena kita hanya menghakimi diri sendiri bahwa kita adalah orang yang jelek, gagal, bernasib buruk dan sebagainya. Kedua, kecewa dengan diri sendiri yang disebabkan karena kita sering membandingkan kelemahan-kelemahan kita dengan kelebihan-kelebihan orang lain, dan tidak bersyukur atas apa yang kita miliki dalam diri kita. Ketiga, bunuh diri yang disebabkan karena kita tidak memberi kesempatan kepada diri kita untuk berkembang mencapai kondisi terbaik yang dapat dicapai. Lalu kita mencari jalan pintas untuk mengakhiri hidup sendiri, karena merasa tidak memiliki sesuatu yang dibanggakan. Oleh karena itu, kita sebaiknya mengembangkan sikap menerima diri sendiri dan mengembangkan potensi-potensi baik yang kita miliki. Kita harus melakukan sesuatu untuk hidup kita, karena kita sendirilah yang dapat mengubah hidup kita, dan bukan orang lain. Dalam hidup ini kita semua pernah merasakan tekanan-tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan seperti kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya, yang membuat kecewa dan menjadikan kita kurang menghargai diri sendiri. Menghargai diri sendiri dapat diartikan suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain. Sedangkan harga diri adalah apa yang saya pikirkan dan rasakan tentang diri saya sendiri bukanlah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain. Kita sendirilah yang terlebih dahulu harus menghargai diri sendiri. Karena dengan menghargai diri sendiri kita terpacu melakukan yang terbaik. Kalau kita semata-mata mengharapkannya datang dari orang lain (terlebih orang yang kita cintai dan puja), dan bila orang itu terlalu sibuk sehingga lupa memberi pujian, akan membuat kita kecewa. Buktikan terlebih dahulu pada diri sendiri bahwa kita memang menghargai diri sendiri, maka orang lain akan menghargainya juga. Karena itu, dianjurkan untuk memberikan penghargaan pada diri sendiri, dan penghargaan dari orang lain akan datang, meskipun tidak mendapat pujian dari orang lain, kita tidak menjadi kecewa. Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan bahwa seseorang mampu hidup dan patut berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, kebajikan dan optimisme, yang akan membantu kita mencapai tujuan. Dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan. Semakin kokoh harga diri seseorang semakin kreatif dalam bekerja, semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang orang lain sebagai ancaman. Salah satu penghalang seseorang untuk menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah. Ciri-ciri orang yang rendah diri antara lain:
  1. Menuntut cinta dan kekaguman terlalu banyak dari orang lain.
  2. Gila kesempatan dan berharap terlalu banyak pada dirinya.
  3. Terlalu takut mengalami kekalahan dan kegagalan.
  4. Terlalu dihantui kesuksesan orang lain.
  5. Menhindari tanggungjawab dengan menyatakan telah gagal.
  6. Terlalu peka perasaan.
Ada beberapa cara negatif mengatasi rasa rendah diri adalah cara pertama yaitu membangun mekanisme pertahanan atau dalam bahasa sehari-hari disebut mencari perlindungan. Cara kedua adalah mengundurkan diri dari lingkungan sambil berkhayal tentang kehebatan dirinya yang tak pernah terjadi. Demikian pula cara-cara positif untuk mengatasi rasa rendah diri adalah pertama langsung bertindak mengatasi kekurangan. Dengan tekad dan keberanian, kita bisa memanfaatkan cacat-cacat atau kelemahan sebagai batu loncatan menuju sukses. Cara kedua adalah subtitusi kekurangan dalam satu bidang dengan memupukan kelebihan di bidang lain. Ketiga, kita mau menerima kekurangan-kekurangan dan batas-batas kemampuan kita sebagai suatu yang wajar dan berusaha memahami kenapa kelemahan itu timbul, menyadarinya sebagai suatu kenyataan dan berusaha menerimanya. Cara keempat adalah bahwa Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selalu memberi keistimewaan tertentu. Yang kelima adalah mencatat dan mengingat-ingat sukses yang pernah dicapai untuk memulihkan pengharapan dan kepercayaan kita terhadap diri sendiri. Biar bagaimanapun juga hidup seseorang itu terdiri dari kegagalan-kegagalan semata. Untuk memperbaiki sikap menghargai diri sendiri, sebaiknya terlebih dahulu kita memiliki gambaran seberapa besar tingkat penghargaan kita pada diri kita sendiri dengan berupaya agar kita dihargai yaitu dengan menghormati diri sendiri, memperbaiki penampilan, dan hidup penuh kebaikan dan integritas maksudnya berusaha hidup sebagaimana seharusnya dan berjuang menjadi orang yang bertanggung jawab, yang menghargai kenyataan, pengetahuan dan kebenaran, sambil tetap mengarahkan diri untuk menghasilkan berbagai kebajikan. Menjadi diri sendiri adalah bagaimana kita bertingkah laku karena kemauan sendiri dan bukan karena kehendak orang lain. Menjadi diri sendiri bukan sesuatu yang terjadi seketika dan berakhir seketika juga. Menjadi diri sendiri merupakan suatu proses panjang, yang membutuhkan banyak perjuangan dalan mewujudkannya. Hal penting pertama adalah mengenal dengan baik tentang diri sendiri. Dengan pengenalan diri yang semakin baik, kita dapat memahami potensi-potensi ke arah mana kita akan berkembang selanjutnya. Dengan berhasilnya seseorang semakin menjadi dirinya sendiri maka semakin terbentuklah identitas dirinya. Dan semakin berhasil menjadi diri sendiri, seseorang memiliki orientasi hidup yang terarah. Keterarahan semacam ini bukan dalam arti statis, melainkan suatu landasan penting dalam menghadapi beraneka pilihan-pilihan kritis dalam hidupnya. Hal-hal yang menunjang usaha ke arah pembentukan identitas diri dalam rangka menjadi diri sendiri adalah dengan membangun kesadaran akan manfaat menjadi diri sendiri serta menggali hal-hal yang dapat menolong seseorang menjadi dirinya sendiri. Jujur pada diri sendiri, sanggup hidup mandiri (secara fisik maupun psikis), bersifat terbuka, sanggup menahan emosi tanpa terlalu memaksa diri, terbuka bagi kebenaran, dapat menerima kritik, bersikap kritis dan rasional, merupakan bagian-bagian penting yang dapat membantu orang menjadi diri sendiri. Rahasia besar kepribadian adalah bahwa kita harus membuang topeng dan menjadi diri sendiri. Beberapa kiat khusus, yang perlu dipahami dengan baik, adalah jangan takut menjadi orang yang berbeda, hilangkan rasa takut terhadap orang sempurna karena tidak ada orang yang sempurna, usahakan untuk lebih spontan, tidak perlu selalu mendapatkan persetujuan dari orang lain, hentikan pikiran yang mencela diri sendiri, dan lepaskanlah mantel ketinggian hati. .....to be continued.... >>> Mengembangkan Diri

Pentingnya Percaya Diri

Saat ini saya ingin berbagi kepada semua tentang Pentingnya Percaya Diri. Dalam kehidupan ini, banyak para ahli menilai bahwa percaya diri merupakan faktor penting yang menimbulkan perbedaan besar antara sukses dan gagal. Oleh karena itu, tidak sedikit pula yang memberikan pandangannya mengenai tehnik-tehnik membangkitkan rasa percaya diri. Percaya diri merupakan pemicu dalam diri kita untuk dapat mengerjakan atau melakukan segala sesuatu dalam kehidupan ini. Selain itu, percaya diri merupakan perasaan seseorang yang merasa bahwa dirinya dapat melakukan atau berbuat sesuatu. Dan orang-orang bisa menjadi begitu luar biasa ketika mereka mulai berpikir bahwa mereka bisa melakukan sesuatu. Saat mereka percaya pada diri mereka sendiri, mereka memiliki rahasia kesuksesan yang pertama. Demikianlah sekilas gambaran tentang percaya diri yang intinya membantu kita memiliki sikap dalam hidup ini bagaimana menumbuhkan rasa peraya diri dalam diri kita agar kita bisa sukses dalam melakukan semua kegiatan kita. Pertama kita harus mengenal unsur-unsur diri manusia karena kemampuan seseorang satu dengan lainnya tidaklah terlalu jauh perbedaannya, baik perbedaan dalam hal kemampuan mampu kekuatan fisiknya. Ambillah contoh seorang juara loncat tinggi, lari atau renang. Kemampuan orang-orang itu tidak akn melebihi dua kali kemampuan yang lainnya pada usia maupun kesehatan yang hampir sama. Namun dalam hal mengejar kemajuan atau mengenai perasaan bahagia, kita akan melihat perbedaan yang amat jauh antara orang yang satu dengan yang lainnya. Mengapa demikian? Hal ini tentu tidak disebabkan oleh perbedaan oleh perbedaan tingkat kecerdasan atau keberuntungan. Kehidupan manusia tidak bisa disamakan dengan undian, yang satu tidak mengenai sasaran, sedangkan yang lainnya menarik hadiah besar. Memang benar orang yang beruntung mendapat hadiah undian selalu menjadi buah bibir masyarakat, tetapi hal itu hanya terjadi sekali dua kali dalam hidup seseorang. Tidak ada seseorang pun yang mujur terus-menerus. Lalu dari manakah datangnya perbedaan yang sangat besar itu? Hal ini semata-mata akibat dari kurangnya pengetahuan untuk memperoleh kebahagiaan atau mencapai kedudukan yang lebih baik dan itu juga dikarenakan oleh kepercayaan diri kita untuk mencapainya dan tekat, usaha dan kemauan yang keras. Faktor lain yang sangat mempengaruhi adalah faktor kekuatan mental kita karena jika mental kita tidak kuat hal itu tidaklah mungkin dicapai. Karena mental kita diuji apakah kita dapat menjalani cobaan ini dan harus didukung oleh kepercayaan diri yang tinggi dan kemauan yang keras untuk bisa bertahan dan dapat meraih kesuksesannya. Orang yang tidak bahagia atau terdesak keadaannya, berarti belum mengembangkan kemampuan dirinya secara maksimal, disamping faktor kelemahan mental atau pribadi orang tersebut. Hal itu seumpama bayi yang belum dapat berjalan dengan tegak dan hanya merangkak saja. Dalam tiap perlombaan, bayi seperti itu akan selalu kalah oleh bayi-bayi lainnya yang telh bisa berjalan dengan kedua kakinya. Keinginan atau hasrat dan kepercayaan diri merupakan sunber daya kekuatan seseorang. Keinginan atau hasrat membuat seseorang menjadi lebih cepat bisa, cepat maju dan kalau diterapkan pada hal-hal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan, tentu akan amat berguna. Pintu ke arah kemajuan akan terbuka bagi siapa saja yang mau mencobanya dan didukung dengan rasa percaya diri. Untuk meraih kemajuan dan kesuksesan kita harus bergerak. Pada mulanya tentu masih kurang lancar. Itu biasa, hal demikian terjadi juga pada orang-orang yang berbakat. Yang mendorong adanya kemahiran adalah adanya faktor belajar, latihan atau pengulangan. Hal ini tentunya cukup sederhana untuk dipahami oleh setiap orang. Seseorang yang ingin berada di puncak prestasi, ia harus mulai dari bawah dahulu. Naik ke atas setingkat demi setingkat. Jalan keberhasilan dalam hidup seseorangdapat diumpamakan seperti itu. Maka, kalau kita ingin meningkatkan karier, kita dapat mulai membangun kemajuan itu sedikit demi sedikit. Dengan perkataan lain kita terlebih dahulu, sebelum menggapai yang lebih besar dengan kepercayaan diri pada diri kita yang selalu kita tanam dalam benak kita. ....to be continued..... >>>> Menerima Diri Sendiri

[My Single] Love & Life

Love... What is Love
Love... is when I feel
When you hold my hand... Close to my skin
Feeling my heart... Beating so fast
Love... I never knew you, till I touch you
And feel your touch's..

Life... What is Life
Life... is mysterious thing
That no one know... Whats gonna happened
With our Life...
Life... is kinda adventure... that is so tough
And still mysterious

Love and Life is Something that we can be avoided
But Love & Life is the things that we need
So that we should know What must something to do
Something to Love and Something to hope for...

by Didit R & Dimas H
-2002-

Sabtu, 19 Desember 2009

Introductions..


Hi.. my name is Didit Raditya, you can call me Didit or Radit..
okay.. what do i want to write to my blog (hmmm.....)
Maybe first a little bit about myself right.. so you can know who am I...
Alright, as inform above my name is Didit... and I live in Jakarta for almost of my life...
(sorry I wrote it in English coz I want to improve my English :) )

I was born in Jakarta at February 5th, 1983. Yes I'm Aquarius guy..

This picture is me with a little edited with photoshop and its represent of my single that doesn't published yet called "Love & Life" by Didit R & Dimas H... Yes I wrote this song with my friend.. we were wrote this song together for fun at 2002.. and this picture I made about 1 year ago (sorry i've forgot precisely when... hehe)

Enough talking about my single and I will write it later my collection of my songs and poems... Cause I usually love to write it in poems and songs.. But nowadays I don't write anymore because I has lost my feel to write and I don't know why maybe I'm not in the mood...

Okay, back to topic, Recently my activities so busy with working and go to college finish my Master at University of Indonesia. I take Magister Management and majoring General Management for awhile because its my first semester and I can choose what major I'm going to at third semester. Yes I'm very lucky to finish my Master at MM-UI because its like a dream come true... I never imagine I could be part of the Univ.. Thanks to my belated father and this is a gift to him before he past away... and i know he would be proud to see me when I finish my Master... That is also to be my spirit to finish my Master.

About my personality...
You can check my account at facebook or
You can follow me at twitter

Best Regards,
Didit R